Thursday, December 31, 2009

Resolusi

Selalu ada kesempatan bagi yang ingin berubah
Jika datangnya tulus dan lurus

Resolusi, sebanyak-banyak masa terkumpul
Jika sudah penuh
Aku ingin tekuk hingga kaku
Kehinaan yang selama ini berkubang dalam hati
Benar-benar akan tersingkir
Dan pergi untuk selamanya

Tuesday, December 29, 2009

Iri Dengan Surga

Tersedak aku mendengar berita ini
Seorang sahabat bercerita indah surga
Betapa...Aku benci tertinggal dalam sengsara
Dan, dunia betapa engkau penuh dengan keji

Sunday, December 27, 2009

Peran

Tuhan, engkau memang sutradara terbaik
Yang pernah ada dan pernah mencipta
Di saat orang di luar sana menderita akan kejam dunia
Lalu semua yang engkau ciptakan dihinanya
Aku, dengan segala kebijakan-Mu
Diberi peran dengan segala kenikmatan
Semua yang tidak perlu diusahakan dengan peluh
Atau merangkak, bahkan mengeluh

Mengapa Tuhan inginkan aku sebagai peran utama?
Aku tidak lebih dari seorang pembual
Munafik adalah sifatku, mungkin kelemahanku lebih tepat
Tapi, engkau usahakan segala cara
Agar aku tetap dalam skenario-Mu
Yang sulit aku mengerti dan butuh konsentrasi memahaminya

Kuat, aku ini kuat
Tegar, aku adalah orang yang tegar
Bukan sifatku menyerah pada sekitar
Aku adalah peran utama,
Dan semua orang tidak punya kesempatan untuk kecewa

Masa

Kalau saja aku hidup di masa ini saja
Tanpa masa depan, tanpa keabadian
Mungkin saja aku sudah tersanjung dengan segala kesuksesan
Yang bedanya hanya sejengkal dengan kegagalan

Aku tidak harus memilih
Jadi ini atau jadi itu
Di hari kelak kita diharuskan menjadi sesuatu
Maka, biarkan Tuhan mengatur cerita tentang aku dan kehidupan ini

Friday, December 25, 2009

Tidak Untuk Natal

Aku tidak akan jadi salju untuk kalian
Dan menaruh kado dengan rapi di bawah pohon cemara

Menjadi hangat di perapian pun tidak
Dan setia mendampingi kalian bernyanyi saat misa

Karena aku memang bukan
Dan tidak ditakdirkan menjadi bagian dari kalian

Wednesday, December 23, 2009

Ibu

Satu bulan dan ribuan bintang
Mungkin akan tersedak menelan cintanya
Melihat begitu deras gelombang kasih yang ia berikan
Dan sinar terang rasa sayang yang memukau silau

Dan sekarang telah lewat 22 Desember
Masihkah pantas aku buat sajak sederhana ini?

Ibu, engkau kupuja
Selagi masih ada waktu dan nyawa

Monday, December 14, 2009

Perkawinan Mimpi

Sebentar, aku sedang bermimpi
Akan hadirnya sosok kita, berdua
Di sebuah kota, entah dimana
Yang hanya ada mimpiku dan realita kita

Jangan, tidak lekang mimpi itu
Jika kita memang tidak akur dan rukun
Lalu, mimpi kita menabrak dinding buntu
Nah, sudah jelas memang kita harus diam sejenak dengan santun

Jadi, mari kita hadapkan mimpi kita
Biar mereka bertatap dengan mesra


Kontradiksi Cahaya

Saat sang surya yang juara
Ditariknya secarik cahaya
Kemudian dilepas anak panah
Menjadi buah sinar ke segala arah

Di pagi hari
Semua mata masih berbinar sepi
Jiwaku tertidur nyenyak
Disuguhi mendung yang masih juga belum beranjak

Sunday, December 13, 2009

Tolong (untuk Tuhan)

'Tolong aku, yang lemah tiada berdaya'
Kita sudah jauh
Tiada terpera
Meski hanya berapa lama

Iman dapat berubah
Digubris dengan mudah

Ksatria Malam

Perkara berbicara, berceloteh
Tentang cinta dan rasa seminya
Itu mudah, bahkan bukan masalah
Juga tidak berat selama kita benar merasakannya

Ksatria malam
Berkelana berburu hati
Di persimpangan tiada kenal berhenti
Diterobosnya kabut malam

Biar purnama menghujam
Atau mendengar suara serigala yang mencekam
Ia akan terus berkoar
Menghunus cinta tiada kenal gentar

Aku cinta malam
Dan aku cinta...kamu

Saturday, December 12, 2009

Maaf

Apakah kau sedang tersenyum
Atau sedang menaruh marahmu padaku, Tuhan?

Aku minta maaf


Friday, December 11, 2009

Desember, oh Desember

Aku yang selalu kau buat tersenyum
Tersesat dalam jutaan rintik hujan

Engkau yang selalu datang terlambat
Tergopoh namun selalu tepat
Dan ceritamu yang melantun lamban
Melankolis dan penuh sentuhan

Andai hanya engkau yang ada dalam kalender
Desember...

Saturday, December 5, 2009

Pilih Adegan Akhirnya

Panorama terlihat risau
Grusa-grusu menunggu hujan
Di balik mendung itu aku tahu
Seutas cerah sedang berbaris rapi

Tapi, jika kau ingin akhirannya hujan
Silahkan...




Friday, December 4, 2009

Bercinta Dengan Terowongan

Dengan terowongan itu aku bercinta
Melampiaskan kesepian yang tiada pernah terpelajar
Lalu, dengan halus kau selipkan pujian
'Kau terlalu baik untuk menjadi pemula'