Aku terlalu sibuk, iya. Engkau pun sibuk, aku mengamininya. Bahkan andaikata kita berdua dalam waktu yang senggang pun, aku menyangsikan engkau akan membaca tulisanku. Bukan apa, tulisanku tidaklah semanis dahulu, aku merasa demikian.
Maaf, aku terlalu pesimis.
Ah aku benci kata maaf, seolah ada yang salah, ada yang benar.
Yang jelas begini, aku rindu padamu. Itu sesuatu yang benar adanya. Namun , aku bingung bagaimana lagi harus mengekspresikan rasa rinduku ini padamu.
Ya sudah, itu saja.
No comments:
Post a Comment