Masih ada siang, masih ada terang, setidaknya
hingga petang nanti
Aku baru saja menyesap habis teh dalam cangkir
kecil yang sejak tadi mengeluarkan asap wangi dari mahkotanya
Kau
seperti biasa, sibuk menunduk dan mengadukan jari – jari mungilmu dengan
tuts telepon seluler saat pelayan memberikan makanan pesanan kita
Lalu kita berbicara tentang segala hal yang
tidak penting
Mulai dari kenapa pipis itu rasanya hangat,
atau mengapa ada manusia yang mendengkur ketika tidur
Aku tidak tahu, sayang
Aku tidak terlalu pintar untuk menjawab
pertanyaanmu, atau sesungguhnya aku benar – benar tidak tahu apa jawabannya
Dan mungkin aku juga tidak ingin menjawabnya,
seolah – olah kau tidak pernah bertanya
Siang itu berlalu begitu saja, seperti siang
lainnya, atau malam lainnya
Yang riuh rendah namun tetap kita habiskan
bersama
Yang kita habiskan dengan serius atau bercanda
Atau sekedar membagi tawa
No comments:
Post a Comment