Thursday, March 28, 2013

Lima Hari


Setengah jam lagi adzan akan berkumandang
Sedang manusia di tengah jalan masih saling menghadang
Drama ini akan terus terjadi
Setidaknya hingga lima hari

Setengah jam lagi matahari akan pulang dengan tenang
Meninggalkan tatapan parau para penglaju
Atau peluh keringat pedagang
Karena ia tahu, sesaat saja bulan akan muncul sambil tersipu malu

Dan ini akan terus terjadi
Setidaknya hingga lima hari
Di kota yang tidak pernah mati
Yang tidak lelah berbenah diri

Tidak Penting


Masih ada siang, masih ada terang, setidaknya hingga petang nanti
Aku baru saja menyesap habis teh dalam cangkir kecil yang sejak tadi mengeluarkan asap wangi dari mahkotanya
Kau  seperti biasa, sibuk menunduk dan mengadukan jari – jari mungilmu dengan tuts telepon seluler saat pelayan memberikan makanan pesanan kita

Lalu kita berbicara tentang segala hal yang tidak penting
Mulai dari kenapa pipis itu rasanya hangat, atau mengapa ada manusia yang mendengkur ketika tidur

Aku tidak tahu, sayang
Aku tidak terlalu pintar untuk menjawab pertanyaanmu, atau sesungguhnya aku benar – benar tidak tahu apa jawabannya
Dan mungkin aku juga tidak ingin menjawabnya, seolah – olah kau tidak pernah bertanya

Siang itu berlalu begitu saja, seperti siang lainnya, atau malam lainnya
Yang riuh rendah namun tetap kita habiskan bersama
Yang kita habiskan dengan serius atau bercanda
Atau sekedar membagi tawa

Wednesday, March 27, 2013

Tentang Hidup Yang Batil


Tentang hidup yang batil
Harapan yang semenjana
 “Aku lebih memilih mati, jika ternyata hidup hanya berlangsung seperti ini,” ujarmu miris

Redup, rendah, nyaris punah
Keinginanmu untuk memperpanjang nyawa
Hipokrisi, katamu
Beginilah hidup yang saling berpunggungan