Friday, May 28, 2010

Demi Satu Nama

Malam bersaji bulan bintang
Kuning, kecil, namun loyal begitulah mereka
Awan menjadi merah ketika ingin merah
Dan ditumpahkannya hujan ke bumi
Malam berkawan dengan sepi
Hanya ada obor yang ditinggal warga di sebuah gang sempit
Nyamuk ditebar malaikat
Mencari rezekinya, menuju penjuru

Demi satu nama
Aku ingin lebih dekat dengan-Mu
Ketika malam sudah bosan dan mulai terlelap
Bergantilah ia menjadi dini hari
Dan siap berganti

Thursday, May 13, 2010

Hujan dan Awan

Satu hal yang menghilang saat kau hadir :
Awan

Dan ia pergi begitu saja, tanpa pesan
Lalu kembali seenaknya, tanpa melihat sekeliling


Tuesday, May 11, 2010

Reformasi Dipuja Bak Tuhan

Mahasiswa meronta meneriakkan aksi
Dwifungsi tiada lagi bergigi
Malaikat maut berjejal di Semanggi
Tiada ragu meski pucat pasi

Penguasa dipaksa lengser
Setelah bertahun bertengger
Kroninya habis dibasmi
Si bungsu kini mendekam di bui

Hak azasi bergentayangan
mempertanyakan jawaban, kepastian
Aku tidak akan sebut namanya
Karena hanya akan membuat kita bertanya

Siapa lagi belum diungkit
Dari kenangan yang tiap tahun selalu bangkit
12 tahun reformasi diagungkan
Dipuja bak Tuhan

Tapi, dasar negeri para bedebah
Kisah anak cucu tentang korupsi, kolusi, nepotisme masih saja berkembang biak
Arah tiada lagi bisa dijarah
Meski nasib kini telah mendesak



-12 Mei 2010-

Friday, May 7, 2010

Binatang Kesayangan Demonstran

Paman Sam memanggilnya
Jauh menggema melintas benua
Tanggal juga skandal di baliknya
Meski meninggalkan berbagai tanya

Pergi lagi satu jenius dari negeri
Binatang kesayangan demonstran
Yang gambarnya diarak di sepanjang Senayan
Tuhan selamatkan satu lagi srikandi negeri

Monday, May 3, 2010

Stasiun Ke Sembilan

Di stasiun ke sembilan itu kuingat
Dimana aku bergesa menanti kedatanganmu
Menatap kerumunan dengan kosong
Sebelum kau membunyikan klakson yang membuyarkan lamunan

Di samping seng biru langit itu aku masih ingat
Ketika gerimis berintik pelan di ujung sepatu
dan membentuk sebuah becek
Mengingatkan hujan sudah lama berlalu dan aku masih menunggu

Seturunnya dari kereta aku membuang pandangan
tepat ke ujung kiri, menanti sosokmu

Lalu aku ingat itu semua hanya cerita lama

Betapa Hidup Penuh Nestapa

Layar kembali terbentang
Nafas siap mengarung hari
Setiap jiwa pasti akan dapat giliran
Menjalani terjal hidup di bumi

Tuhan setia menyaksi
Mendengar keluh kesah manusia
Manusia bertatap dengan-Nya di malam dan pagi
Menyuarakan betapa hidup penuh nestapa

Saturday, May 1, 2010

Rembulan, aku, kita sama kesepian

Rembulan kurasa tersenyum melihat kesendirianku
"Akhirnya bukan aku saja yang merasakan kesepian"
Dan tawanya membahana ke penjuru semesta
Seolah membangunkan senyap yang tertidur lelap