Berduyun-duyun saat ufuk bergelora
Mendengar deru kencang akan euforia
Kota yang tidak pernah padam
Terjebak dalam kelam temaram
Itu masih pagi
Tapi aku sudah bergegas pergi
Beradu siku atau jalan
Berpacu dengan waktu, juga kepentingan
Lihat, ibu-ibu tua meminta
Sesuap nasi jauh berharga
Lihat, tukang parkir berjaga
Meski izin tiada ia punya
Jakarta
Subuhmu seharusnya bisa lebih lega
Tuesday, February 16, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment