Aku dan kamu, terpisah
Jauh dari peradaban khalayak
Tapi aku dengar desah
Tangismu terasa dekat dan tiada berjarak
Jauh di sudut itu
Aku ingin gebrak rindu
Sehingga tiada jarak, tiada sekat
Antara aku, kamu hanya ada dekap dan dekat
Sunday, January 10, 2010
Sunday, January 3, 2010
Oh Manis
Kuharap aku masih sadar
Meski tubuhku hangat penuh getar
Mengingat senyum indahmu semalam
Membuat hatiku lebam
Engkau sungguh indah, lagi manis
Aku sayang kau, manis
Friday, January 1, 2010
Waktu Shubuh
Nyamuk hinggap lebih lama
Darah terhisap tiada guna
Detik hanya bergerak sedikit
Waktu Shubuh mendekat dan aku terhimpit
Awan
Dalam bisumu, merindu
Rata tubuhmu dengan olesan kadar tinggi
Tempatmu tak terjamah kaki meski beribu
Mungkin hanya teknologi dan manipulasi
Namun, selagi aku menyentuhmu
Jangan biarkan ada yang mengusik
Sebab, kaulah sandaran
Bagi ciptaan yang merindu
Ah aku tahu kau siapa
Awan
Peredam
Apa yang engkau tatap berubah menjadi dingin
Semua yang engkau lihat, dengan senang hati akan meleleh
Namun, jika tidak engkau lempar pandanganmu pada sekeliling
Aku akan terbuka menerimanya
Aku tahu, engkau tak sekejam itu
Atau memang aku yang punya kekuatan meredammu
Anjing
Anjing, gonggong lah aku
Keluarkan segenap nafas dan hentakkan padaku
Karena aku senang melihatmu bergairah
Berapi terengah-engah
Anjing, gonggong lah aku
Bukankah kau sudah menunggu momen ini?
Menyalurkan emosimu pada tempat yang tepat
Juga waktu yang datang dengan cepat
Anjing, engkau...
Ciptaan yang hina sekaligus fenomena
Subscribe to:
Posts (Atom)